Tips dan cara Agar Anak Rajin Bangun Pagi


Bagi sebagian anak, bangun pagi adalah rutinitas wajib yang menyenangkan. Mereka terbiasa bangun pukul 03.30, dengan aktifitas yang berurutan, menunaikan sholat qiyamul lail,  mengaji, sholat shubuh di masjid (jika laki-laki), mempelajari materi sekolah, membantu orangtua membersihkan kamar tidur dan halaman rumah, mandi dan berangkat sekolah. Waow Alangkah bahagianya orang tua memiliki anak yang punya rutinitas seperti ini.

Namun, berdasarkan fakta yang sering saya temukan, orang tua banyak yang mengeluh karena anaknya sulit diajak bangun pagi, meskipun sudah dibangunkan tetap saja tidak mau bangun, akibatnya anak lalai dalam sholatnya, terlambat ke sekolah, di sekolah bawaan anak tidak semangat, akibatnya prestasi anak menurun, bahkan cenderung memiliki akhlak buruk pada teman dan guru. Ada sebagian orang tua putus asa membiarkan anaknya seperti itu, dengan harapan dia berubah sendiri, tapi anak tak kunjung berubah hingga remaja dan dewasa. Ada orang tua yang berusaha mencari solusi melalui pelatihan parenting yang kami adakan, atau belajar melalui internet sebagaimana anda saat ini, sekarang.

Berikut beberapa penyebab anak sulit bangun pagi:

1. Sejak usia tahap pertama (3-6 tahun) tidak dibiasakan bangun pagi. 
2. Anak mencontoh orang tuanya yang selalu bangun kesiangan.
3. Anak tidak "Sadar" makna dari bangun pagi. Sehingga malamnya begadang nonton video atau maen game.
4. Anak tidak menyadari kewajibannya untuk menunaikan sholat.

Berikut beberapa tips agar anak kita rajin bangun pagi.
1. Bapak dan Ibu adalah menjadi contoh terbaik anak dalam hal bangun dan beraktifitas pagi.
2. Menurut Abu Musa (Ayah Musa, Hafidz Quran cilik). Anak sebaiknya diajak "bangun" pagi sejak usia 2 tahun. Artinya anak harus tahu aktifitas orang tua, setiap pagi bagun sholat qiyamullail. Caranya adalah dengan menggedongnya tidur disamping orangtuanya sholat. Sedangkan orang tua sholat dengan suara dikeraskan sedikit.
3. Anak mulai diajari sholat sebelum usia 7 tahun, dan jika pada usia  7 tahun anak tidak sholat maka harus diingatkan dengan tegas namun dengan kasih sayang. Rosululloh menasehati kita orang tua dengan haditsnya dibawah ini

Abu Daud (no. 495) dan Ahmad (6650) telah meriwayatkan dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya, dia berkata, "Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
 مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ  (وصححه الألباني في "الإرواء"، رقم 247)
"Perintahkan anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat usia mereka tujuh tahun, dan pukullah mereka saat usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka." (Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Irwa'u Ghalil, no. 247)

4. Jangan ajak anak bangun pagi agar Tidak Terlambat ke Sekolah, namun ajaklah anak bangun pagi agar Bertemu Alloh dalam Sholatnya. Banyak orang tua tanpa sadar menanamkan pentingnya datang tepat waktu di sekolah, dan lupa mengajarkan ke anak hal yang lebih penting yaitu sholat shubuh tepat waktu, bagi anak putra berjamaah di masjid.

5. Buat kesepakatan bersama dengan anak, jam berapa waktu tidur dan jam berapa waktu bangun, dan bagi tugas yang JELAS dan SPESIFIK dengan anak mengenai aktifitas pagi yang dilakukan setelah bangun (agar tdak tidur lagi setelah sholat). Lakukan evaluasi setiap makan malam bersama.

6. Selalu memberi pujian saat anak berhasil bangun pagi. Dan memberi motivasi saat anak terlambat bangun. Bimbinglah anak perlahan-lahan dengan kasih sayang dan kata-kata cinta. Hindari kemarahan yang tidak perlu di waktu pagi. 

7. Orang tua harus konsisten dengan kesepakatan yang telah dibuat bersama anak. Jika tidak bisa CELAKA 12, anak akan mrlakukan yang sama pada anda dikemudian hari.

Demikian tips singkat dari saya, semoga bermanfaat.

Penulis:Umar Kadafi, S.Pd,CHt,CI


Jika anda memerlukan pelatihan parenting nabawi untuk sekolah,
Perusahaan, dan Ibu PKK.
Bisa menghubungi nomor 085259400094 (WA)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi Phobia pada Anak (Takut petir)