Seri 2 Cara Mudah Merubah Karakter Anak atau SIswa

 Para pembaca yang budiman, sebelum melanjutkan membaca artikel ini sebaiknya baca dulu artikel Seri 1 Cara Mudah Merubah Karakter Anak atau Siswa.





Kami yakin sebagian dari Bapak Ibu Wali kelas atau orang tua sudah dapat menjawabnya dengan mudah, atau mungkin sebagian yang lain merasa pertanyaan ini ngga penting banget untuk dijawab, tapi yang penting JAWABANNYA hehehe...

Para pembaca yang budiman, manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Alloh dengan kelengkapan pikiran dan perasaannya, menggunakan keduanya pada jalan kebenaran membuat seorang manusia itu menjadi mulia bahkan lebih mulia dari malaikat, dan jika salah menggunakan kita justru terjerumus dalam kehinaan yang sehina-hinanya, bahkan bisa lebih hina daripada binatang ternak.

Mengetahui mekanisme kerja pikiran dan perasaan adalah 80% dari solusi, dan 30%nya adalah tindakan untuk menyelesaikannya. asyikkan? :). untuk itu penting sekali kami jelaskan bagaimana  pikiran dan perasaan ini bekerja dalam hidup kita....

Kalau kita analogikan, kira-kira  Perasaan itu ibarat Raja sedangkan pikiran itu  ibarat patihnya dan anggota tubuh ibarat prajuritnya. ‪#‎Pikiran‬ boleh saja lebih cerdas dari perasaan, namun pikiran tidak berdaya menghadapi "perintah" perasaan. sedangkan tubuh hanya akan mematuhi setiap instruksi perasaan dan pikirannya, ‪#‎Ketika‬ perasaan sudah mencintai sesuatu, maka pikiran tak akan berdaya untuk membendungnya, meskipun pikiran tahu kalau itu salah. ‪#‎Begitu‬ pula ketika perasaan sudah kadung membenci sesuatu, maka pikiran juga tak berdaya untuk melarangnya. meskipun pikiran tahu kalau perasaan sedang membenci kebenaran.
Bahkan seorang anak akan durhaka pada orangtuanya karena perasaan balas dendam, meskipun pikiran mengatakan "woeeee melakukan hal tersebut dosa lhooo".

Bahkan seorang siswa juga bisa memukul gurunya, karena perasaan benci yang amat sangat meskipun pikirannya mengetahui bahwa memukul guru itu dosa.

Itulah sebabnya, perasaan senang anak pada miras di atas mengalahkan pikirannya (pengetahuannya) bahwa miras itu haram, berbahaya dan merusak kesehatan.




         Erbe Sentanu dalam bukunya yang berjudul Quantum Ikhlas menyatakan bahwa kalau kita ingin merubah karakter seorang manusia maka rubahlah perasaan yang melatarbelakangi karakter tersebut. Ketika anda memiliki siswa yang malas mengerjakan PR, maka cara termudah untuk merubah sang anak adalah dengan mengetahui perasaan apa yang melatarbelakangi anak kenapa dia malas mengerjakan PR, kemudian kita merubah polanya.

Lalu bagaimana cara merusak pola emosi anak yang melatarbelakangi sebuah karakter negatif ?
1. Kita harus menjadi "figur" yang baik di mata anak.

           Perasaan anak sangat terbuka pada figur yang diidolakannya, atau yang dia cintai dan hormati. jika kita merupakan wali kelas atau orang tua yang dibenci atau biasa saja di mata anak maka yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah merubah perasaan benci atau biasa saja anak pada kita agar menjadi perasaan cinta. di artikel berikutnya kami akan sharing bagaimana cara wali kelas dan orang tua mendapatkan cinta dari murid-muridnya.

2. Ketahui lalu Pahami emosi yang melatarbelakangi masalah anak atau siswa.
Setiap anak meskipun memiliki masalah yang sama belum tentu emosi yang melatarbelakangi masalah tersebut sama, sekali lagi kami ulangi Setiap anak meskipun memiliki masalah yang sama belum tentu emosi yang melatarbelakangi masalah tersebut sama. 

Kesalahan memahami emosi yang melatarbelakangi masalah anak akan menyebabkan solusi yang diberikan kurang efektif bahkan bisa saja tidak manjur, untuk itu pertama kali yang harus kita lakukan adalah menggali informasi ke sang anak langsung atau orang yang sangat dekat dengan dia.

Misalnya contoh di atas: Perasaan anak bahagia saat minum miras. kenapa?, ternyata latarbelakangnya karena dia merasa orang tua, guru dan keluarganya sangat tidak peduli pada anak, yang lebih peduli pada dia justru teman-temannya yang biasa minum miras tersebut. 

Ketika anda sudah mengetahui ternyata perasaan yang melatarbelakangi anak adalah RASA MARAH DAN KECEWA pada orang tua, guru dan keluarganya. maka solusi yang terbaik adalah anak dan  orang tua serta guru terkait harus bisa dipertemukan dalam sebuah momentum yang emosional sehingga dalam forum ini orang tua dan guru meminta maaf yang tulus ke sang anak dan berjanji akan lebih memperhatikannya, sedangkan sang anak juga ikut hanyut dalam tangisan sambil memeluk kedua orang tuanya.

Momentum semacam ini tidak perlu ditunggu, tapi dapat kita ciptakan melalui kegiatan training yang emosional, jika anda perlu bantuan untuk menciptakan momentum ini kami siap membantu... silahkan anda menghubung customer care kami 08563697163 atau 082140815080

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi Phobia pada Anak (Takut petir)