Selamatkan Anak Anda dari "Guru Monster"




Jujur kami sangat merinding menggunakan judul “guru Monster” pada artikel kali ini, namun apa boleh buat, kami terdesak untuk menulisnya karena prihatin sekali melihat kondisi siswa yang sangat tersiksa mental dan jiwanya karena ulah guru yang sadis dan kejam layaknya seorang monster. 

Istilah Guru monster ini berasal dari orang tua siswa yang datang ke tempat kami untuk berkonsultasi minggu ini. Beliau memiliki seorang putri kelas 6 SD yang sangat tertekan jiwanya karena ulah seorang guru di sekolahnya. Cerita lengkapnya berikut
“Pak, putri saya hingga saat ini belum bisa melupakan wajah Guru Monster di sekolah yang pernah memarahinya, saya lihat dia trauma Pak,  tiap hari dia selalu melamun dan tidak semangat berangkat sekolah” ujar sang ibu. Beliau kemudian melanjutkan “saya pernah melaporkannya ke Kepala Sekolah, dan guru tersebut dipanggil dan diperingatkan oleh kepala sekolah. Namun setelah dari kantor, guru tersebut malah mencari tahu ke semua siswa siapa yang telah melaporkannya ke kepala sekolah, karena takut diancam anak saya mengangkat tangannya dan imbasnya dia dimarahin habis-habisan di depan depan kelas oleh guru tersebut,  anak saya menangis dan malu sekali dihadapan teman-temannya. Saya awalnya ingin mengeluarkannya dari  sekolah tersebut, namun saya menundanya karena saya pikir anak saya sudah kelas 6 SD dan takut mengganggu persiapan UANnya.”
Setelah mendengarkan cerita dari ibu ini, saya menarik napas panjang dan  bergumam dalam hati “ya Alloh, kenapa sampai saat ini masih ada guru yang kejam seperti itu ya?, bagaimana mungkin seorang monster bisa menjadi guru?”.
Para orang tua yang Budiman, jika putra dan putri anda mengalami masalah sebagaimana di atas, sebaiknya segera di selesaikan. semakin anda menundanya, mental dan jiwa putra dan putri  anda bisa sangat terganggu.  Kita bersyukur sekali jika anak kita mau bercerita mengenai masalahnya di sekolah, namun faktanya sebagian besar anak cenderung diam dan menyembunyikan masalahnya dari orang tuanya sendiri, mereka khawatir dan malu jika orang tuanya melabrak gurunya di sekolah.

Untuk mengetahui apakah anak kita tertekan di sekolah Bapak dan Ibu bisa melihat gejala-gejala yang muncul seperti: Malas berangkat ke sekolah, mencari-cari alasan untuk tidak masuk sekolah, tidak terlihat ceria ketika berangkat sekolah,  anak cenderung pemalu, penakut dan kadang suka marah.  Jika anda menemukan anak memiliki perilaku dan sifat tadi sebaiknya anda lakukan… 

Langkah-langkah yang dapat anda lakukan adalah:
Pertama, Berusahalah lebih dekat dengan putri atau putra anda, berbahagialah bersamanya untuk satu atau dua hari pertama. Berbahagia bersama anda sangat  penting agar anak leluasa menceritakan masalahnya nanti ke anda.
Kedua, Pada saat anak mengalami kondisi santai dan rileks, seperti sebelum tidur, saat sarapan di meja makan (bukan sambil nonton TV). TANYAKAN “apakah dia merasa bahagia di sekolah?, kalau misalnya dibuat skala 1-10 kira-kira berapa besar kebahagiaan anak di sekolah?”. Kalau anak menjawab 7, lalu tanyakan “Coba sebutkan apa saja penyebab adek hanya mencapai level 7?. Jika anak bersedia menjawab pertanyaan anda, maka yang perlu Anda lakukan adalah menjadi pendengar yang baik. Merekamnya dengan handphone tanpa sepengetahuan anak adalah ide yang cerdas, mungkin saja suami atau istri anda perlu mengetahuinya juga.
Ketiga. Jika anda sudah mendapatkan masalah anak adalah trauma dengan “Guru Monster”, maka anda hanya perlu katakan pada anak. “semangat nak!, dulu Ibu atau Bapak juga mengalami keadaan seperti yang engkau alami, dan semua orang juga pasti pernah mengalaminya. Memaafkan guru dan orang tua yang salah kepada kita itu sangat mulia, orang seperti itu kelak pasti sukses dunia dan akherat, dan kami yakin kamu mampu memaafkan gurumu nak!”.  “apakah kamu mau memaafkan gurumu nak?, ibu bisa membantumu, mau?. Jika anak menjawab mau (dan upayakan dia menjawab mau), maka berikan dia terapi Memaafkan
Keempat. Jika anak sudah menceritakan nama Bapak atau Ibu guru yang sangat dibencinya maka yang harus anda lakukan adalah menemui guru tersebut di rumahnya dengan tujuan silaturahmi sambil curhat dan menanyakan mengenai perkembangan anak anda pada guru tersebut, tanyakan bagaimana keadaan putra atau putri anda di sekolah, mintalah saran apakah menurut Guru tersebut anak anda punya masalah serius yang perlu anda bantu untuk menyelesaikannya. Minta tolong juga agar anak anda dibantu dan didampingi agar anak anda lebih bersemangat dan percaya diri di sekolah. Anda tidak perlu katakan bahwa anak anda malas ke sekolah karena ulah guru tersebut, anda juga tidak perlu menemui kepala sekolah hanya untuk  melaporkan dan meminta guru tersebut menghadap. Yang anda dapat lakukan adalah menceritakan keadaan ini ke wali kelas sang anak kemudian diskusikan solusinya sambil anda berikan alternatif solusi berikut: Teknik agar guru yang dibenci siswa mau berubah .  win-win solusion!, masalah anak anda selesai, tapi hubungan anda dan anak dengan sang guru semakin erat.

Kelima, Pantau terus perkembangan putra dan putri anda. Dan upayakan setiap hari atau minggu tanyakan kepada putra dan putri anda, “Apakah kamu bahagia di sekolah?, Jika level 1 sampai 10 berapa level kebahagiaan yang kamu rasakan?”

Catatan: Jangan terburu-buru menilai guru yang dibenci anak adalah GURU MONSTER, bisa jadi penilaian anak kita yang salah.
Semoga bermanfaat. Salam Orang Tua Super :-)



Super Wali Kelas adalah Sebuah Program Pelatihan Guru/Wali Kelas agar mampu membentuk karakter siswa melalui sistem dan teknik yang sangat sederhana dan mudah untuk di aplikasikan.

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi Phobia pada Anak (Takut petir)